Diberdayakan oleh Blogger.
Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com

Kamis, 10 Desember 2015

Rumah dan Bintang

Hai, boleh ku sapa kamu Bintang? Jika tidak boleh maka akan tetap aku sapa begitu hanya untuk kali ini saja. Bintang, apa kabar hatimu? Milikku telah terkikis oleh rotasi bumi. Milikku telah ku benamkan dalam lautan. Milikku telah gagal bersemi.

Tahukah kamu, aku ingin jadi bayangan yang selalu mengikuti arah langkahmu. Aku ingin jadi hari minggu yang selalu kamu tunggu. Aku ingin menjadi mentari yang mampu menyinari setiap kamu dalam kegelapan. Aku ingin jadi materi yang selalu menjadi prioritas utamamu. Aku ingin menjadi embun yang mampu menyejukkan hatimu dikala emosi. Aku ingin jadi apapun itu asal untukmu namun aku tak mampu.

Aku hanyalah rumah. Rumah yang cuma memenjarakanmu di dalamnya. Rumah yang cuma akan membuatmu meras bosan. Rumah yang mengekang dirimu. Dan kamu mungkin tidak akan pernah ada di rumah. Sebab kamu bintang. Bintang yang bersinar terang di atas langit yang gelap, kamu bercahaya dan tinggi. Bintang yang hanya ada sesaat ketika malam kemudian menghilang seiring datangnya pagi. Aku mampu melihatmu tapi tak akan pernah bisa menggapaimu, apalagi untuk memilikimu seutuhnya. Aku terlalu naif atas itu.

Aku hanyalah rumah yang melihatmu dari sini, berpijak di bumi, denganmu yang menggantung tinggi di langit. Aku hanyalah rumah yang selalu berharap menjadi tempatmu kembali. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempat ternyaman bagimu. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu berlindung dari kejamnya dunia. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu bercerita tentang segala yang telah kamu perbuat di luar sana. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu melepas lelah. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu beristirahat. Aku hanya ingin jadi rumah yang selalu kamu rindukan. Jika kamu butuh semua itu, pulanglah ke rumah. Rumah akan selalu ada dan terus menunggumu sepanjang musim yang silih berganti.

Pulanglah ke rumah jika kamu ingin, walau aku tahu bintang tak akan pernah menginjak bumi sehingga tak akan mungkin bisa ku miliki.


Dari aku, rumah yang selalu menatap bintang.
22:03 WIB, Malam Jumat, 10 Desember 2015
di atas ranjang tempatku tidur




Note : Halo! lama ngga ngepost ya hehehe... post-an ku kali ini mungkin sedikit lebay, alay, galau-galau kekinian apalah gitu~ ini analogi belepotan versiku hehehe... 
Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak komentar, terima kasih ^^

separador

2 komentar:

handken mengatakan...

Raa.. rinduu...

Rangga Arts mengatakan...

Hiperbola. Negative thinking. Kurang berusaha. But, emang wanita gak harus memulai tapi ada kalanya wanita lelah dan akan memulai jika sudah tersakiti. Memulai untuk pergi dan menyerah. Rumah emang gabisa menggapai bintang, tapi bintang bisa jatuh kerumah seiring datangnya keajaiban. Atau mau rumah yang dibangun menjadi gedung tinggi pencakar langit biar bisa mencapai bintang (?) Hidup adalah pilihan :)

Posting Komentar