Diberdayakan oleh Blogger.
Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com

Rabu, 30 Desember 2015

Rasa di Penghujung Desember



Teruntuk untuk mu yang hingga kini ada dalam pikiran dan mungkin juga hatiku.

Apa kabarmu? Aku harap baik-baik saja dan masih bersama suara khas milik mu, lalu gelak tawa mu yang keras, yang dulu pernah aku benci tapi sekarang aku rindukan. Aku ingin menyapamu untuk sekedar mengobrol singkat, tapi aku ragu apakah kau inginkan itu juga. Rasanya aku dan kau berada di dua tempat yang sangat jauh, mungkin aku di Bumi dan kau di Pluto, sehingga aku tak bisa tau tentangmu, bahkan sekedar mendeteksi radar Pluto pun aku tak mampu.
Jika alismu bertautan ketika membaca tulisan ini, aku tidak bermaksud mendramatisir agar kau iba atas aku, atau kau pikir aku mencari-cari perhatianmu, tentu tidak. Aku hanya…, terkadang ada rasa rindu yang terbesit dalam hatiku. Rasanya benar-benar ingin menyapamu tapi aku ragu, karena sekarang aku dan kau seolah tak pernah bertemu.
Tiap aku merindukanmu, otakku menayangkan kembali semua kejadian tentang kita. Masih terekam jelas semua kejadian itu. Kala kau datang bagaikan angin, tak terlihat asalnya dari mana namun mampu aku rasakan. Kau menarikku mendekatimu, kau tanya padaku apakah aku mengenalmu, tentu saat itu garis wajahku menunjukkan kebingungan dan takut melingkupi rasaku.
Aku masih ingat pertama kali menangis di hadapan mu. Jika mengingat masa itu aku merasa sangat bodoh, sepertinya aku mengukir kesan pertama yang buruk saat bertemu denganmu. Aku menangis tak henti-hentinya dan kau menatapku seolah bingung. Ahh… andai kau tahu aku merasa malu tiap mengingat kejadian itu. Ingatkah kau caramu meredakan tangisku? Mungkin kau lupa itu, tapi tak apa. Mataku menangkap seulas wajah heran dan senyum di sana, ada pada wajahmu. Aku, aku merasa bodoh sekali saat itu. Rasanya aku seperti anak kucing yang malang, yang ketakutan dengan manusia seperti mu. Aku masih ingat caraku menghindar dari mu karena takut, dan aku masih ingat caramu untuk mendekatiku agar aku tak takut.
 Lalu untuk cokelat yang kau beri saat itu, rasanya, rasanya aku ragu untuk memakan itu dari pelukan tanganmu, namun aku lakukan juga. Jika kau tanya rasanya saat itu tentu bagiku sama seperti cokelat biasa, namun sekarang rasa manis itu datang entah dari mana. Menurutmu apakah rasa itu terlambat? Mungkin iya.
 Semua terputar kembali dalam ingatanku, saat pertama kali aku mengatakan bahwa aku sayang padamu, dulu perkataan itu tentu tidak dari dalam hatiku melainkan paksaan dari mu, namun sekarang itu tulus benar-benar dari dalam hatiku. Aku benar-benar menyayangi mu sekarang. Tapi mungkin kau tidak begitu.
Dan ketika kau paksa aku menuliskan contact-ku di ponselmu, aku ragu dan takut namun ku lakukan juga. Sejujurnya aku tak pernah menyesal telah melakukan itu, karena sebab hal itu setidaknya kita pernah dekat walau sekarang rasanya tidak lagi. Kemudian senja menjadi saksi di mana kau tanya apakah dirimu tampan bagiku, namun aku menjawab tidak tahu, itu karena ragu, karena malu dan karena saat itu aku memang tidak tertarik pada mu, namun sekarang aku ingin katakan bahwa bagiku kau lah satu-satunya pria yang paling tampan di hatiku.
Kemudian magrib mengingatkan ku tentang bagaimana caramu mengulur waktu magribku agar kau bisa lama-lama mengobrol denganku, saat itu aku ingin mengobrol banyak denganmu tapi aku ragu, terlebih mengingat kala itu adzan magrib berkumandang. Maaf karena aku pergi meninggalkanmu, tapi sekarang rasanya aku ingin mengajakmu magrib bersama, kalau diperbolehkan akan ku jadikan kau imam dalam sholatku.
Dulu, dulu sekali, obrolan kita terasa menyenangkan, walau tak banyak yang mampu kita bahas bersama, namun kau selalu mencari-cari obrolan yang menuai tawa di antara kita. Aku benar-benar ingat segala obrolan itu, dan segala tawa mu yang bergema di dalam rongga dadaku. Aku masih bisa rasakan duduk di belakangmu, melihat pundakmu, menatap lehermu, merasakan angin yang bergesakan dengan kulit kita. Jantungku memompa darah begitu cepat kala itu. Aku merasa kikuk jika di dekatmu. Setiap ucapmu ku jawab dengan polosnya hingga lagi dan lagi gelak tawamu menggema di seantero rongga dadaku.
Aku rindu, rindu akan menatap mata mu malu-malu. Entah kau tahu atau tidak bahwa aku sering melempar pandanganku jauh dari mu ketika kau mulai menatap ke arahku. Maaf jika saat bersamamu aku sering menatap layar ponselku, sebenarnya itu karena aku malu, aku bingung harus berbuat apa, aku takut tampak aneh di hadapanmu, aku tak tahu ingin mengobrol tentang apa. Aku hanya berusaha terlihat senormal mungkin.
Malam itu membawa kita dalam tawa, tak pernah ada sedih kala aku bersamamu, walau mendung mewarnai malam kita. Bagiku tak masalah kalau pun saat itu hujan, aku tetap akan merasa senang jika itu bersamamu. Bagiku tak masalah walau dingin, aku tetap akan merasa hangat jika itu bersamamu. Bagiku tak masalah walau gelap malam, tapi itu bukan karena bersamamu, melainkan ada lampu-lampu jalan yang menemani kita. Tingkahmu tak pernah terbayang olehku, kau gila, tapi aku cinta! Kau sapa tiap orang di pinggiran jalan walau ku tahu kau tak mungkin mengenal mereka satu persatu.
Sekarang aku ingat wajahmu kala meniru wajah lelahku, wajah ngantukku, ahh kau lucu! Dan aku suka itu! Kau memang jarang memperhatikanku tapi kau selalu mengawasiku, kau larang ini, kau larang itu, dan aku percaya kau katakan sebab kau tak ingin terjadi sesuatu yang buruk padaku. Rasanya, ahh aku tersenyum kala memutar kembali kisah itu di kepalaku.
Aku masih mampu merasakan suaramu di telepon, memang tak merdu, apalagi ketika kau menyanyi untukku, suaramu tak merdu tapi aku suka itu. Aku selalu suka, walau kau buat aku menunggu, aku pun tetap masih suka. Ingkatkah kau kala aku mengajakmu untuk datang dalam acara penggalangan dana bakti sosial? Malam sebelum hari itu aku sulit pejamkan mataku, teringat akanmu, berangan apa yang akan terjadi esok pada kita berdua, namun kenyataan pahit harus ku telan sendiri. Aku menunggumu sedari munculnya sang mentari hingga berganti dengan bulan, kau tak kunjung datang bahkan hingga acara selesai. Hingga aku pulang. Hingga aku sadar bahwa anganku semu. Hingga aku lelah melihat layar ponselku untuk menunggu jawabanmu. Hingga aku, aku tak bisa berkata apapun lagi.
Entah, entah apa isi pikiranku. Rasanya tak mampu gunakan logika jika padamu. Apapun itu, anganku terlalu tinggi terhadapmu. Namun semua hanya angan semu, bahkan untuk pertemuan terakhir kau dan aku. Hujan menjadi akhir pertemuan kita. Hingga sekarang, kala hujan jatuh membasahi bumi, rasanya kenangan tentangmu kembali membasahi hatiku.
Ku habiskan segala waktu sembari mengenangmu, tertawa atau menangis rasanya aku selalu memikirkanmu, kau selalu bersemayam dalam hatiku, sehingga kapan pun itu aku akan terus berbicara dengan hatiku karena yang ku tahu di sana ada kau. Menatap malam, merasakan rintik hujan, tertawa, menangis, apapun itu aku tak mampu melupakanmu.
Aku tulis semua ini, semua yang berasal dari sudut pikiranku. Ku tulis agar tak lagi hidup dalam pikiranku. Biarlah semua terangkai dalam kata-kata yang ku jadikan tulisan untuk rasa di penghujung Desember. Aku tahu waktu tak akan menjadi penyembuh rasa rinduku padamu, September, Oktober, November, bahkan hingga penghujung Desember rasaku padamu masih tetap ada. Rasa ini akan sembuh dengan cara, bukan dengan waktu, maka ku abadikan kau dalam tulisku bukan dalam hatiku. Menunggu mu adalah pesakitan yang panjang.








Dari aku si perusak kata
Di atas ranjang kala mendung melingkupi semesta
Rabu, 30 Desember 2015

Read more...
separador

Kamis, 10 Desember 2015

Rumah dan Bintang

Hai, boleh ku sapa kamu Bintang? Jika tidak boleh maka akan tetap aku sapa begitu hanya untuk kali ini saja. Bintang, apa kabar hatimu? Milikku telah terkikis oleh rotasi bumi. Milikku telah ku benamkan dalam lautan. Milikku telah gagal bersemi.

Tahukah kamu, aku ingin jadi bayangan yang selalu mengikuti arah langkahmu. Aku ingin jadi hari minggu yang selalu kamu tunggu. Aku ingin menjadi mentari yang mampu menyinari setiap kamu dalam kegelapan. Aku ingin jadi materi yang selalu menjadi prioritas utamamu. Aku ingin menjadi embun yang mampu menyejukkan hatimu dikala emosi. Aku ingin jadi apapun itu asal untukmu namun aku tak mampu.

Aku hanyalah rumah. Rumah yang cuma memenjarakanmu di dalamnya. Rumah yang cuma akan membuatmu meras bosan. Rumah yang mengekang dirimu. Dan kamu mungkin tidak akan pernah ada di rumah. Sebab kamu bintang. Bintang yang bersinar terang di atas langit yang gelap, kamu bercahaya dan tinggi. Bintang yang hanya ada sesaat ketika malam kemudian menghilang seiring datangnya pagi. Aku mampu melihatmu tapi tak akan pernah bisa menggapaimu, apalagi untuk memilikimu seutuhnya. Aku terlalu naif atas itu.

Aku hanyalah rumah yang melihatmu dari sini, berpijak di bumi, denganmu yang menggantung tinggi di langit. Aku hanyalah rumah yang selalu berharap menjadi tempatmu kembali. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempat ternyaman bagimu. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu berlindung dari kejamnya dunia. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu bercerita tentang segala yang telah kamu perbuat di luar sana. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu melepas lelah. Aku hanyalah rumah yang ingin jadi tempatmu beristirahat. Aku hanya ingin jadi rumah yang selalu kamu rindukan. Jika kamu butuh semua itu, pulanglah ke rumah. Rumah akan selalu ada dan terus menunggumu sepanjang musim yang silih berganti.

Pulanglah ke rumah jika kamu ingin, walau aku tahu bintang tak akan pernah menginjak bumi sehingga tak akan mungkin bisa ku miliki.


Dari aku, rumah yang selalu menatap bintang.
22:03 WIB, Malam Jumat, 10 Desember 2015
di atas ranjang tempatku tidur




Note : Halo! lama ngga ngepost ya hehehe... post-an ku kali ini mungkin sedikit lebay, alay, galau-galau kekinian apalah gitu~ ini analogi belepotan versiku hehehe... 
Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak komentar, terima kasih ^^

Read more...
separador

Jumat, 30 Oktober 2015

Patah hati? Bersyukur

Aku bahkan mungkin hampir semua orang yang tahu cinta secara sempit atau pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta tentu pernah berpikir "kenapa kita pernah ditakdirkan untuk mencintai seseorang yang tidak mencintai kita?"

Aku pernah berpikir begitu, dan "kenapa tidak semua orang yang jatuh cinta pasti terbalaskan cintanya?"
"Kenapa harus ada patah hati?"
"Kenapa tidak diciptakan saja rasa tidak mencintainya karena hasilnya tentu dia tidak mencintai kita?"
Dan banyak pertanyaan meluap keluar dari pikiranku. Tanpa jawaban yang jelas.

Mungkin agar kita tahu rasanya patah hati? Mungkin agar kita berjuang untuk sesuatu yang kita inginkan? Dan masih banyak kemungkinan yang lain, yang bisa dibuat-buat sendiri sebagai alasan-alasan yang bahkan terdengar tak logis. Mengerti? Ngga! Oke abaikan semua kalimat di atas.

Cukup fokus pada :


"Allah mematahkan hatimu, agar kamu selamat dari orang yang salah."


Aku tak mengerti kenapa patah hati harus diciptakan, namun untuk mengatasi atau setidaknya mengeringkan luka di hati bisa gunakan kalimat positif di atas. Patah hati ini baik, Allah jauhkan aku dari orang yang tidak tepat untukku, dari pada aku menyia-nyiakan waktu untuk orang yang salah? Dari pada aku menghabiskan segala materi untuk orang yang salah? Patah hati mungkin adalah cara Allah untuk menyampaikan pada kita bahwa doi bukan jodoh kita, ada doi yang lain di sana, yang mungkin adalah jodoh kita. Ciaaatciaaat♡

Dan maksud dari "agar kamu selamat dari orang yang salah", aku pikir "orang yang salah" memiliki berbagai arti seperti:

1. Orang yang salah : mungkin dia orang yang jahat, yang tidak tepat untukmu, mungkin dia akan menyakitimu baik secara fisik maupun non fisik. So, Allah mematahkan hatimu padanya.

2. Orang yang salah : mungkin dia mencintai orang lain yang bukan kamu, entah dia masih susah move on dari mantan pacarnya, mantan gebetannya, atau mantan tukang sedot wc nya. Ya kita ngga tau itu, dan ngga penting juga untuk kita tau.

3. Orang yang salah : mungkin dia orang yang pemikirannya ngga sejalan dengan kita, kan jadi susah kalo pasangan kita pemikirannya ngga sejalan dengan kita. Misalnya dia ngerasa lebih baik makan dulu baru ke wc biar yang barusan di makan langsung keluar jadinya langsing (pendapat ilmuwan mana ini -_-) sementara dia ngerasa baiknya ke wc dulu baru makan biat ntar pas makan bisa banyak karena perutnya udah bener-bener kosong. Kalo ngga sejalan gini kan jadi bisa berantem.

4. Orang yang salah : mungkin kesukaan kalian berbeda. Dia suka dangdut keroncong sementara kamu suka dangdut melayu (?) So, pas nonton konser dangdut, salah satu diantara kalian memilih untuk pergi ke wc (?)

5. Orang yang salah : mungkin secara takdir, bukan nama dia yang tertulis sebagai jodohmu, mungkin nama dia hanya tertulis di wc, kan biasa tuh di wc ada tulisan supardi cinta sumiyen. Eeeaaa eeeaaa


Dan masih banyak lagi arti dari kata "orang yang salah" di sini, intinya ikhlaskan saja hati yang patah dan bersyukur karena kita ditunjukin sama Allah tentang mana orang yang tepat untuk kita dan mana yang bukan. Namun masih ada satu permasalahan yang mendadak muncul yaitu kenapa dari tadi wc selalu terlibat dalam apapun juga? Akahkan sang penulis sedang mendapat panggilan alam? Entahlah, hanya wc yang bisa menjawabnya.


Read more...
separador

Rabu, 21 Oktober 2015

Pengejaran Hampa

Your browser doesn't support the video tag

Mencintai orang yang tidak mencintai kamu
Menghadap orang yang memunggungi kamu
Mengejar orang yang pergi menjauhi kamu
Menatap orang yang tak pernah memandang ke arah kamu
Memperhatikan orang yang tak pernah peduli kamu

Pernahkah kamu begitu?
Mengejar sesuatu yang semu
Angan-angan yang tak pernah jadi nyata
Harapan yang berakhir sia-sia

Coba lah untuk berhenti mencitainya
Berhenti menghadap kepadanya
Hentikan langkah kaki mengejarnya
Tutup mata dan tidak menatapnya
Jangan beri dia perhatian

Lihatlah ke arah yang lain
Mungkin seseorang disana
Selalu menatap ke arah kamu
Tanpa kamu sandari itu
Selalu memperhatikan setiap langkahmu
Walau mungkin dia tak berani mengejarmu
Apalagi untuk mengutarakan bahwa dia mencintaimu
Tapi, mungkin dia selalu mengucap namamu dalam sujudnya
Melantunkan tasbih-tasbih rindu
Dengan merdu mengeluarkan simfoni-simfoni doa untukmu

Cobalah belajar mencintai dia yang mencintaimu dalam diamnya
Yang mengucap namamu terus menerus dalam doa
Yang tak perlu menyuapmu dengan penuh tebar pesona
Yang tak harus mengumbar kata-kata mesra

Berhentilah mencintai orang yang tak pernah mencintaimu
Karena semua itu hanya akan menjadi angan-angan semu






Tiarabsurd
Di atas ranjang, berpelukkan bantal
22:46 WIB
Rabu, 21 Oktober 2015


Read more...
separador

Senin, 19 Oktober 2015

USU Dilanda Banjir

Haihooo~ kali ini aku mau post agak-agak pakai logat Medan laaah~

Jadi adek mau curhat sedikit yang lama-lama menjadi bukit nih gaes! (Ngomongnya 'gaes' alay beud (?)) LOL

Pagi tadi, adek bangun dengan begitu biasa aja seperti senin-senin pagi biasanya, walaupun malamnya sempat mimpi dikejar beruang, harimau dan panjang kali lebar lagi mimpinya, tapi pagi tadi biasa-biasa aja. Hingga adek dikejutkan dengan recent update BBM dari anak-anak Fakultas Hukum USU. Semuanya pada ganti display picture banjir, awalnya sempat bingung sih
Mandangin display picture


1 menit



2 menit



25 menit kemudian



Kok tempatnya kayak kenal ya?



60 menit


Ini mananya pintu 1?



1 abad kemudian


Oh...iya gerbang FH!


Tetooot! Anda benar sekali, selamat anda mendapatkan uang senilai Rp 2.000.000 dengan pajak 100% ditanggung pemenang~

Sedikit tercengang ketika tau kalau USU banjiiiir coy! Berbondong-bondong manusia masa kini update tentang hal tersebut, ngga percaya? Adek punya buktinya mamen~ dari kalangan alayers, cabe cabean, sampe official acount pada update masalah banjir ini~


Dari sekian banyak makluk, mayoritas mengeluh atas hal ini, padahal menurut pandangan gesrek seorang Tiara, seperti apapun musibah tersebut pasti ada positifnya asal kita berpikiran positif. Langsung aja deh yaaa~ hal-hal positif dari banjir USU, cekidooot

1. Menambah pengalaman yang belum tentu terjadi setiap waktu. Nah, banjir belum tentu melanda USU setiap waktu, ini hanya di waktu-waktu tertentu aja, so ngga semua orang bisa punya pengalaman ini. Kamu harus bersyukur karena bisa dapetin momment seperti ini.


*kemudian si Ujang sujud syukur*


2. USU jadi semakin terkenal coy! Nah, karena banjir melanda USU, mendadak pamor USU semakin meningkat, sebab dimana-mana pada ngomongin banjir USU. Wuihh...kurang hits apa nih banjir di USU? Apalagi di depan fakultas adek~
Yang ngomongin banjir USU ini banyak kali coy. Mulai dari anakUSU.com (ini udah pasti lah ya), USU kali (ini pun ya udah jelas lah Oon!), Abang Medan, TaukoTembung.com (wuihh...abang tu, kawan adek iniii), warta punya Medan, punya Binjai, Waspada Online! Kan kereeen! Apa ngga tambah hits USU ini gegara banjir? Sayang ceritamedan.com adek liat ngga ada post masalah ini (mananya bang wahyu blahe ini? Amannya abang itu abis jumpa kemarin? Apa dia diculik fansnya? Ntahlayaa~ bukan urusan kita).

3. Menjadi trending topic di grup atau pun komunitas. Nah! Adekkan ada tuh di beberapa grup, jadi ternyata eh ternyata seharian ini banjir USU jadi topik hangat di beberapa grup atau komunitas, seperti di Blogger Medan, banyak lah cakap-cakap soal banjir USU sampai bang Zikri kasih info seputar banjir di wilayah sekitar USU, mulai dari jalan mana yang macet, jalan mana yang ditutup, jalan mana yang banjir sampai jalan mana yang lurus menuju ke surga #loh

Selain Blogger Medan, IMedan juga pada sibuk foto-foto USU yang lagi banjir, kan jadi ada objek foto mereka berkat banjir USU ini. So, banjir USU ngga selalu jadi bahan keluhan. Dan masih banyak lagi grup yang cakap-cakap soal banjir USU ini, apalagi grup A (kelas adek), dari pagi sampe sore ngomongin banjir teruuus.


4.Membantu perekonomian uwak-uwak tukang beca di USU. Jadi karena banjir ini banyak mahasiswa/i yang ke kampus naik beca motor. Iya, kalo di Medan terkenalnya bentor, beda sama beca Jakarta ya kawan-kawan. Kenapa pada naik bentor? Karena kalo naik pesawat bingung mendaratnya dimana. Bukan, bukan itu sebenarnya, kalo naik beca kan otomatis uwak-uwak itu yang basah, uwak tukang bentor itu udah biasa kedinginan, asal hatinya ngga dingin kayak abang yang sudah terlalu lama sendiri~ Kenapa ngga naik mobil? Kan ngga basar Ra? Iya emang ngga basah bangkak (abang dan kakak maksudnya bukan bengkak ya) tapi kan mobilnya diparkirkan di parkiran (jeleknya diksi adek ini) terus dari parkiran ke gedung A gimana? Kan banjiiir~ Nah, bentor adalah solusi dari masalah ini~

Tapi masalah barunya adalah uwak-uwak tukang beca di USU itu banyak tingkahnya, suka PHP, rabun sekaligus budek! Kalau dipanggil-panggil malah nyautnya kemana. Ditambah PHP lagi. Adek udah cukup sering kena uwak beca zonk di USU. Nanti lah di post selanjutnya adek ceritakan, intinya manggil beca di USU adalah sesuatu yang menghuras kesabaran. Yang tabah ya :")

5. Memperkenalkan kampus FH USU pada sekitar. Jadi kampus adek ini sebenarnya udah terkenal sejak dragon ball mencari avatar pakai petanya si Dora. Tapi semenjak kampus adek kebanjiran area depannya dan susah buat masuk ke dalam gedung maka semakin terkenal lah kampus adek. Banyak yang foto-fotokan kampus adek yang terkena musibah banjir terus di upload di sosial media mana pun jugaaa~ aduhh...jadi tambah hits lah kampus adek iniii. Walau pun banyak juga yang mendadak sok banggain kampusnya yang ngga kena banjir, KAMPUSMU NGGA HITS LOH! *lempar pelepah pisang*

6. Meningkatkan kreatifitas anak USU dalam bidang editing foto. Jadi banyak gitu anak USU yang ngedit foto bagian depan kampus FH ditambah segala macam yang aneh-aneh. Nah! Ini semuakan berkat banjir, kalo ngga banjir ya belum tentu terasah kreatifitas anak-anak USU ini dalam bidang ngedit foto.

7. Meningkatkan tali persaudaraan dalam bentuk chatting. Yang awalnya jarang chat, gegara banjir jadi sibuk chat, ya walau pun cuma buat nanya-nanya kondisi dan area sekitar ajaaa. Lumayan lah untuk yang lagi mau deketin si doi tapi malu. Gegara banjir jadi bisa chat deh walau pun sama sekali ngga ngomongin hal pribadi. disyukuri ajaaa~

8. Sebagai bentuk olahraga dan meningkatkan kekuatan kaki dalam bidang melompat. Banjir ini membuat mahasiswa/i lompat-lompat kesana kemari biar sepatunya ngga basah. Kan jadi lincah! Yang dulunya kalo jalan itu macam Putri Solo kemayu gitu, gegara banjir jadi berubah mirip atlet gagal, ciaaaat lompat ke daerah kering yang satu terus wattaaaaa lompat lagi ke daerah kering yang satu hingga sampai ke tempat tujuan.

9. Mengasah tingkat keabang-abangan Tiara. Jadi tadi itu adek ngampus pakai baju kuning garis-garis hitam, ini bukan maksud menyesuaikan diri sama banjir ya bangkak, bukan berarti adek mau memanipulasi diri jadi yang kuning-kuning ngambang di air itu, bukan loh yaaa. Ini supaya harinya cerah aja biar cepat surut si banjir. Oke kembali ke topik pembicaraan. Nah! Pas adek datang tadi sekitar jam 14.10 WIB (ini telat 10 menit) banjirnya sedikit surut tapi kalo mau lewat gerbang FH harus style kaki nyeker. Ahh...malesnya adeeek~ jadi adek mengusulkan ke dua teman adek yang namanya ngga usah disebut, takut jadi famous.

"Ehh kita lewat sebelah aja, pasti di gerbang sebelah ngga separah ini," Adek melangkahkan kaki ke gerbang sebelah disusul dua teman adek.

Sesampainya disana ternyata ohb ternyata GERBANGNYA DI GEMBOK CUY! SAKIIIT

Teman-teman adek berniat jalan ke depan lagi dan kaki nyeker lewatin banjir, tapi mendadak adek punya edi briliagung ehh maksudnya briliant! Adek sarankan ke dua teman adek buat ikut manjat pagar FH yang tingginya kira-kira 1,8 meter. Awalnya mereka ragu, tapi senyum adek yang ngga seberapa ini mampu meyakinkan mereka. Jadi lah kita manjat pagar FH! Hahahaha~ diliatin orang? Satpam? Mana peduli~ sebenernya di posisi ini yang paling malu itu adek, karena adek yang kerudungan, sementara dua teman adek kan non muslim. Jadi adek semacam ngga mencerminkan wanita sholeha gitu lah ya? Yaudahlah, apa boleh buat, menuntut ilmu itu kan penting dan dapat pahala jugaaa, jadi gapapa lah usaha dengan cara manjat pagar FH gini~ apalagi adek udah terlatih manjat pagar dan jemuran sejak kecil hohoho~ dan ini lah dia 1st momment adek manjat pagar FH yang tak terlupakan~


Sebenernya masih banyak lagi hal-hal positif yang terkesan maksa dari banjirnya USU hari ini, tapi besok adek mau Kuis ilmu negara bersama bapak Yusrin, jadi adek belajar dulu yaaa~ terima kasih yang sudah mau baca post adek~ doakan adek bisa jawab kuis ilmu negara dengan baik dan benar ya bangkaaak♡





NB : pembaca yang baik pasti meninggalkan komentar :)


Read more...
separador

Jumat, 16 Oktober 2015

Tutorial Kerudung ala Tiara jilid II

Assalamualaikum cantik♡

Aku kembali dengan tutorial kerudung, iyaak mana tepuk tangannya? Krik...krik...kriik...

Masih seperti yang kemarin, tutorial kerudungku benar-benar easy nyuci jadi enteng (?) #KorbanIklan

So, buat kamu yang mau coba ini tuh dijamin ciamik banget~ yang amatir kayak aku aja bisa, masa kamu ngga? Yok lah dicoba, langsing aja ya (?) Maksudnya langsung~

Cekidooot!


Bahan :
1. Jarum sebanyak 4 sampai dengan 5 buah
2. Dalaman kerudung atau ninja
3. Kerudung segiempat atau paris (kali ini aku pakai yang bermotif) hehehe...


Cara pemakaian :
1. Gunakan ninja atau dalaman kerudung terlebih dahulu agar kerudung tidak maju mundur cantik~ ya cara gunainnya pasti kamu tau sendiri lah~

2. Sematkan kerudung segiempat di atas kepala dengan kedua sisi kanan kiri yang sama panjang

3. Satukan bagian bawah kerudung lalu sematkan jarum. Jika bahasaku sulit dimengerti, intinya pakai kerudung seperti yang biasa kamu lakukan deh~

4. Tarik kemudian naikkan bagian belakang bawah kerudung ke atas kepala, hal ini dilakukan agar si kerudung ngga kepanjangan, meler-meler sampai bokong

5. Sematkan jarum di kedua sisi kerudung agar bagian bawah kerudung yang ditarik ke atas kepala tadi tidak jatuh atau pun berantakan, tapi sebelumnya jangan lupa samakan panjang kedua sisinya yaaa

6. Tarik salah satu sisi luar kerudung (disini kita sebut sisi A ya). Nah tarik sisi A kebagian bawah depan hingga sampai ke sisi B (sisi satunya)

7. Tarik sisi B sedikit ke belakang bersamaan dengan sisi A kemudian sematkan jarum pada keduanya, sisi A dan sisi B yang disematkan jarum sebaiknya berada sedikit di atas telinga.

Demikian tutorial kali ini, jika ada yang tidak begitu jelas atau butuh pemahaman lebih bisa tanyakan padakuuu, sekian dan terima kasih♡



Senang bisa berbagi ilmu~


NB : pembaca yang baik pasti meninggalkan komentar♡


Read more...
separador

Selasa, 13 Oktober 2015

Tutorial Kerudung ala Tiara



Assalamualaikum cantik♡

Hihihi sudah berapa abad ya aku ngga ngepost? Ngga kehitung deh lamanya. Kali ini aku mau post tutorial kerudung ala aku. Ini sih awalnya karena mba Dini salah satu member di One Week One Paper 2 minta ke aku untuk buat tutorial kerudung untuk wisuda, tapi karena waktu itu lagi sibuk jadi permintaan mba Dini ngga bisa aku kabulin deh. Maaf ya mba♡

Selain itu, aku coba-coba buat tutorial kerudung ini karena teman-teman suka pada nanyain gimana buatnya, kadang ada juga yang liatin aku pas pakai kerudungnya, nah...karena alasan-alasan di atas, aku bakal berbagi apa yang aku ketahui, kan ilmu itu harus dibagi biar berkah. Hehehe...langsung aja ya ke tutorialnyaaa... kemarin aku ke kampus seperti ini, cekidooot!

Bahan-bahan yang diperlukan :

1. 2 sampai dengan 3 jarum
2. 1 buah bross
3. Kerudung segiempat atau paris
4. Dalaman kerudung atau ninja

Cara pengerjaan :

1. Lipat kerudung segiempat membentuk segitiga
2. Sematkan kerudung di atas kepala dengan sisi kanan dan kiri kerudung yang ukurannya berbeda
3. Sematkan jarum di kedua sisi kerudung
4. Tarik sisi kerudung yang lebih panjang melingkari leher kemudian sematkan jarum agar tidak lepas atau pun berantakan
5. Ambil pertengahan dari sisi kerudung yang satunya (yang lebih pendek) tarik sedikit ke belakang kemudian sematkan bross

Kerudung dengan model seperti ini dapat kamu gunakan ke kampus atau hangout bersama teman-teman. Selamat mencobaaa! ^^


Read more...
separador

Kamis, 01 Oktober 2015

Terkasih, Langit

Langit seolah mengerti aku, hanya langit, tidak ada yang lain. Langit seolah meniru isi hatiku, atau dia hanya turut simpati atas itu.

Dear langit, jika memang begitu, jika kau tahu rasaku, sampaikanlah untaian rinduku padanya yang jauh, yang tak lagi ku tahu, yang ku cari bersama rasa pilu. Dan kangen yang menumpuk jadi satu.

Aku tak tahu bagaimana cara terbaik menyikapi rasaku, aku terlena atas itu. Pikiranku melaju mengeja masa lalu, yang hanya ada aku dan kamu. Sayang itu dulu, sementara kita sekarang terbatas dalam ruang dan waktu. Sulit bagiku merengkuhmu.

Langit sampaikannya padanya bahwa aku rindu, sampaikanlah isi hatiku, yang kebalu sepertimu.


I Miss You♡

Di bawah rintik hujan, kantin Bunda FH USU
Kamis, 01 Oktober 2015

Read more...
separador

Senin, 14 September 2015

Kisah Tragis Panglima Faishal (Canbera)

Terengtengteng...

Oii...oii...oii... #brbwotagei

Kemarin OwopIsland ngadain agenda yang petjah bingo~ bersama ibu moderator alias bumod saya sendiri. Dan ini seruuu bangeeet~ kocaknya tidak tertandingin! Nama agenda ini adalah  Canbera alias Cerita Aneh Berantai, sistem permainannya dimulai dari absen lalu paragraf pertama ditentukan oleh admin dan selanjutnya para peserta menyambung paragraf secara berurutan dengan waktu yang ditentukan (5 menit).

To the point aja langsung ini dia cerita persembahan dari OwopIsland edisi Canbera (dengan beberapa perubahan EYD dari saya sendiri).

Cekidooot!

Hari semakin petang, derikan jangrik  mengiringi kepergian senja. Kali ini senja di Dukuh OWOPIsland terasa memekikan. Semenjak kepergian Nyi Roro Misa dukuh ini menjadi sepi. Entah siapa yang membawa pergi Nyi Roro Misa, semua masih misteri.

Raden Suhail, kepala dukuh terhormat warga kampung Dukuh OWOPIsland mengumumkan operasi pencarian Nyi Roro Misa. Demi menyukseskan rencana, ia mengumumkan sayembara kepada warganya. Isinya, barangsiapa yang bisa membawa pulang Nyi Roro Misa kembali hidup-hidup, dia akan mendapat imbalan satu unit Gojek beserta supirnya yang masih bujang.

Warga kampung Dukuh OWOPIsland tampak begitu semangat dengan adanya hadiah dari sayembara, hal ini terlihat dari mereka yang sibuk membuat tumpengan walaupun tidak ada keterkaitan diantara keduanya. Prajurit Uways salah satu orang yang sangat bersemangat untuk membuat tumpeng, bukan menyelamatkan Nyi Roro Misa.

Sementara beberapa warga sibuk menyiapkan tumpeng, Panglima Faishal segera menyiapkan pasukan untuk menyusuri OWOPIsland. Imbalan Gojek tak jadi motivasi utamanya. Tetapi nama Misa yang menjadi pelatuknya ke masa di mana mereka masih rajin bermain bersama di pinggir sungai OWOPIsland. Ia membagi pasukannya menjadi beberapa regu. Sembari duduk di atas kudanya, Panglima Faishal berdoa agar segera bertemu Nyi Roro Misa. Teman bermain yang telah lama terpisah.

Nyatanya Panglima Faishal lupa hari ini harus ambil order di Thamrin City. Target Gojek yang semestinya 10 orang terlewati. Apa kira-kira yang akan Panglima lakukan? Segera bertemu Nyi Roro Misa teman masa kecilnya dan terjebak nostalgia atau mengumpulkan uang dari menjadi driver Gojek demi sebutir nasi dan sebongkah berlian?

Panglima Faishal memutuskan pergi menemui Mbok Kenti. Orang pintar sedukuh OWOPIsland untuk meminta wangsit.

"Tok. Tok.Tok." Panglima Faishal mengetuk pintu rumah Mbok Kenti. Dari dalam Mbok Kenti sudah mengetahui akan ada tamu laki-laki yang akan kerumahnya.

"Mlebu o cah bagus." Sahutnya dari dalam rumah.

Panglima Faishal melangkah menuju Mbok Kenti dengan muka getir karena khawatir terjadi  yang tidak-tidak kepada Nyi Roro Misa.

"Ono opo to cah bagus?" Tanya Mbok Kenti.

"Punten mbok. Nyi Roro Misa hilang dibawa orang misterius semenjak kemarin."

"Ela ela perawan ayu dukuh OWOPIsland. Koe ono ngendi cak ayu. Tenang le, mbok akan melacaknya..."

Mbok Kenti lalu memandang langit. Bukan. Bukan sedang berbicara dengan penghuni langit. Tapi, ia tahu bahwa hujan akan segera datang. Mau tak mau ia beranjak ke kebun segera. Mbok Kenti lalu mengambil daun pace.

"Oalah Nduk Misa. Jane kowe nang ndi to nduuk nduk," gumam Mbok Kenti.

Mbok Kenti lantas mengambil boneka
dan menempelkan daun pace yang sudah dia bersihkan dan ia tumbuk.

Lalu menyemprotkannya ke wajah boneka itu, meraba-raba sambil mengucap mantra-mantra, dan pada akhirnya dia menemukan petunjuk melalui boneka tersebut, seperti ada bisikan-bisikan keberadaan Nyi Roro Misa. Boneka itu membisikan "carilah di google map!" itu lah ilham yg Mbok Kenti dapatkan, akhirnya Mbok Kenti membuka stupidphone-nya dan mulai mencari keberadaan Nyi Roro Misa, akhirnya setelah 15 menit Mbok Kenti mencari-cari Nyi Roro Misa, Mbok Kenti menemukan Nyi Roro Misa di Tanah Abang yang sedang belanja-belanja ria.

Duar!

Tiba-tiba di luar rumah sesuatu berbunyi. Sekonyong-konyong Mbok Kenti dan Panglima Faishal terkaget-kaget, beserta kekagetannya akan keberadaan Nyi Roro Mitsa yang sebenernya.

"Aduh Gusti.. aya naon iyeu teh nya?" Tanya Mbok Kenti beralih bahasa, membuyarkan lamunan Panglima Faishal akan Nyi Roro Mitsa.

"Teu teurang da abdi mah, Mbok.. puguh Mbok nu dukun, kunaon naros ka abdi?" Panglima Faishal kebingungan seraya menuju jendela.

Alih-alih mendapat jawaban akan suara "duar" tadi, wajah Nyi Roro Misa-lah yang terukir di langit yang setengah mendung. Ya, wajah Nyi Roro Misa dengan berbagai merk pada paperbag dan kantong kreseknya.

"Dasar wanita.."

Setelah mengetahui posisi koordinat keberadaan Nyi Roro Misa yang dalam bahaya. Panglima Faishal kembali ke persembunyiannya menuju ruang artileri, memanggul sepucuk senapan laras panjang dan granat nanas serta rompi anti peluru. Dia yakin bahwa musuh di depan mata.

Tepat di ujung danau sana, sesosok manusia yang tidak lain dan tidak bukan berjenis kelamin pria sedang berdiri dengan gagah. Dia adalah Kesatria Ari yang biasa menumpas makanan di kondangan. Huahahaha! Tawanya menggema di seantero wc umum.

Dari seberang danau, Kesatria Ari mendengar percakapan Mbok Kenti dengan Panglima Faishal. Panglima Faishal memilih untuk melepaskan orderan Gojeknya,

"Toh jika Misa ketemu, aku dapat juga!" pikirnya.

Kesatria Ari pun segera merapikan peralatannya untuk membuntuti ke mana Panglima Faishal akan mencari Nyi Roro Misa. Panglima Faishal pamit pada Mbok Kenti, minta persetujuan. Berangkatlah Panglima Faishal dipandu Google Maps.

"In 100 meters, turn right...." Kesatria Ari membanting peralatannya, lalu ia sedikit berteriak,

"BAH! Bahasa macam apa pula itu? Tak bisalah kusampai ke sana lebih dulu. Sialan! Tak pahamlah aku!" Kesatria Ari pun berpikir keras agar bisa mendahului Panglima Faishal yang dipandu dengan suara indah Mbak Gugel.

"Mana pelentik bulu mataku? Ah ini dia."
Sementara Sang Panglima dengan gagahnya melacak keberadaan Nyi Roro Misa, Kesatria Ari merasa perlu untuk merapikan sedikit bulu matanya agar bisa jadi senjata saat berpapasan dengan Panglima nanti.

"Tunggu saja kan kukedipkan kau. Hahahaha."

"Rancak bana. Apa pula Kesatria Ari. Dia kira aku tidak tau rencana bulusnya. Dia tidak tahu pusaka bulu mata lentiknya tidak akan mampu menandingi pusaka yang kupakai.Hahaha..." Panglima Faishal berucap dalam hati.

Panglima terbahak sambil memegangi pusaka yang ada dikepalanya. Helm Gojek lapis tembaga dari negeri Angyoda.

Tanpa disadari Nyi Roro Misa tak disangka datang dari tempat yang tak diduga-duga. Kesatria Ari dan Panglima Faishal kaget mendengar suara Nyi Roro Misa.

"Welawela Kang Mas Fasihal lan Kang Mas Ari. Panjenengan niku nembe napa, mriki kang Mas Faishal. Nyi Roro Misa saged nyuwun dipun anter ke negeri Bakuan naik Gojek kan kang mas? " ucap Nyi Roro Misa dengan lemah gemulai.

Glek. Kang Ari yg merasa kalah sekonyong-konyong berlari ke arah Panglima Faishal.

"Tak kandani Shal. Aku kok lali bahasa batak yaa. Aku tak ngomong boso jowo yaa le," dengan sedikit malu, Ari berbisik ke Faishal.

Faishal pun tertawa terbahak-bahak. Di saat itulah Ari mengambil Motor Faishal.

"Yuk Cinn mau kemana  jeng Misha. Denger-denger ada diskonan lho di Solo Paragon. Yuk sana deh. Akika yang traktir dah," ajak Kang Ari
.

Dan apadaya akhirnya tidak ada yang terpilih sebagai kesatria ataupun panglima hati Nyi Roro Misa, Panglima Faisha pun sakit bukan main hati nya hancur berkeping keping.

"Rasakan kalian berdua!!!" teriak Mbah Kenti sambil tertawa terbahak bahak

"Wong yang di sukai Nyi Roro kan aku wkwk"

"Inilah akhirnyaa.. harus kuakhiriiii... sebelum cintamuu semakin dalaam.." terdengar suara tak enak dari sebuah rumah di dusun itu, rumah Kepala Dusun ternyata, Mbah Suhail.

"Ya! Sudah saatnya sayembara ini berakhir! Nyi Roro diculik? Omong kosong! Aku salah selama ini.. Misa bukanlah diculik, melainkan menculik dirinya. Kokas? FX? Kalibata City? ITC Pasar Pagi? Apa itu? Dusun ini sudah tak menarik lagi rupanya untuknya!

"Lalu, kalau seluruh remaja lebih asyik ke tempat-tempat itu, lalu siapa yang akan menghidupkan dusun ini? Aarrgghh, dunia sudah gila!" Kepala Dusun Suhail mengamuk setelah mendengar seluruh kabar dari Mbok Kenti.

"Sing sabar, Mbah.. hidup ini memang keras!" Mbok Ken menjawab seraya menyeruput cappucinno sirihnya.

Kabar sayembara berakhir pun sampai pada masyarakat.

"Yaah.. gagal punya motor buat jadi Gojekers deeh," disudut rumah ada seorang gadis murung atas terhapusnya sayembara, Citra namanya.

"Sing sabar, Nduk! Hidup ini memang keras!" entah itu suara siapa.

Dan, tinggalah Panglima Faishal dengan seluruh kegundahan yang ada,
"Ya, hidup ini memang keras. Nyatanya Nyi Roro Misa tak lagi mengenalku. Ia lebih memilih si Ari itu. Apalah ini.. anginpun tak sanggup meniup rasa ini.."

Pluk!

Satu per satu bebatuan dilemparnya ke dalam danau..

Keributan yang dilihatnya sesaat baru kembali dari kota membuat Nyi Roro Misa bertanya-tanya sendiri. Teriakan Mbah Kepala Dusun Suhail, Panglima Faishal yang membawa perlengkapan senjata lengkap, dan Ari yang sibuk menawarinya salon yg sedang diskon semakin membuatnya sakit kepala.

Untung saja cerita bahagia yang baru saja terjadi ketika Nyi Roro sedang berada di kota memberinya kekuatan untuk tetap melangkah menuju rumahnya. Sesegera mungkin ia ingin mengabarkan berita bahagia tersebut pada orang tuanya.

Beberapa kantong belanja yang dia beli sebagai pelengkap kisah bahagia itu seketika dia letakkan begitu saja saat baru sampai di depan pintu rumahnya. Sambil berlari-lari kecil Nyi Roro Misa memanggil ibu dan ayahnya.

Teriakan Nyi Roro Misa yang tiba-tiba tersebut lantas membuat ibu dan ayahnya terkejut dan berlari ke arah suara berasal.

"Ado a ko mamakiak? Ibu sangko kok manga-manga je tu!" Kata Ibu Nyi Roro Misa dipenuhi rasa cemas.

"Ga usah pake bhasa padang lah bu, ga ngerti orang sini nanti." Pinta Nyi Roro Misa pada ibu nya. Sesaat kemudian dia melanjutkan,
"Ibu, aku ada kabar gembira bu, dan aku harap bagi ibu ini juga kabar bahagia untuk ibu dan ayah."

"Kabar bahagia apa, nak?" kata Ayah Nyi Roro Misa penasaran.

"Akhirnya dia datang yah, bu. Setelah sekian lama aku menunggu nya akhirnya dia datang. Aku tak ingin menikah dengan pemuda kampung sini, karena itu mohon restui kami."

Perasaan campur aduk seketika menyelimuti perasaan ibu dan ayah Nyi Roro Misa.

"Ibu, ayah. Izinkan juga kami untuk bertualang di Eropa sana. Karena dia akan melanjutkan studinya di Eropa dan akan berangkat segera setelah kami menikah."

Berat memang mengabulkan permintaan putrinya itu. Tapi cinta yang luar biasa yang mereka lihat di pancaran mata putrinya membuat mereka tak kuasa menolak permohonan putrinya yang kesekian kali ini.

Akhirnya tiga hari kemudiab sang Pangeran pun datang melamar Nyi Roro Misa pada kedua ibu bapaknya. Seminggu setelah acara lamaran tersebut, akad nikah pun segera dilangsungkan karena permintaan pangeran dengan alasan dia akan berangkat ke Eropa dua minggu lagi.

Akhirnya, Nyi Roro Misa pun menikah dengan pangeran yang dicintainya dan mencintainya. Seminggu kemudian pun mereka terbang ke Eropa. Berpetualang dengan penuh cinta dan haus akan ilmu. Mereka pun hidup bahagia dan saling mencintai karena Allah swt.

Selesai..

Wkwkwk..

Demikian agenda Canbera, untuk orang-orang yang namanya telah dijadikan korban Canbera, terima kasih banyak!
Jika ada kesalahan dalam editing saya, mohon dimaafkan 😄

Read more...
separador

Minggu, 13 September 2015

Bahagia itu Gampil~

Beberapa jam ini wajahku seolah diatur untuk murung~ entah perihal apa. Mungkin salah satunya sebab diomelin. Iya! Omelan yang layaknya ibu-ibu ngejar tadarasun pas malam Ramadhan. Cepat banget bacanya dan hampir ngga ada jedanya kan? Itu lah musibah yang baru-baru ini menimpaku. Tragis~

Selain perihal itu, mungkin juga perihal lain yang sulit untuk ku utarakan dengan gamblang. Rasanya seperti ada yang kurang, seperti kurang senang walau sering tertawa, seperti kurang materi walau tercukupi apa yang diingini, seperti..., sepertinya aku butuh ke panti. Merindukan tawa dan syukur yang berlimpah, ketika aku bertemu mereka dan membandingkan apa saja, aku sangat bersyukur ada di posisi ini. Sebab tak bertemu 2 minggu dan dengan lingkungan-lingkungan baru, terkadang terbesit pemikiran "Kenapa aku ada di posisi ini?", "Enak ihh jadi dia", "Coba dia rasain ngga enaknya jadi aku", dan sebagainya.

Sepertinya aku terlalu sering melihat keatas, hingga aku tak bahagia karena sibuk mencemburui orang lain. Ahh... aku butuh panti, aku candu akan itu. Aku butuh bahagia dengan lebih sering melihat ke bawah, agar syukur terpatri di hati. Itu menyenangkan!

Aku rindu kalian, aku senang berada di sekitan mereka. Seperti beberapa minggu yang lalu, awal pertama aku bertemu dengan mereka, sebutlah Triple P karena memang itu namanya. Lengkapnya Pemuda Peduli Panti dan sekitarnya, semua yang beraroma bakti sosial tentu mereka jamah. Dan ini sangat menyenangkan. Walau awalnya kebingungan, kaku, kikuk, semua campuraduk! Tapi berakhir menyenangkan!

Bermula dari kegiatan yang diselenggarakan untuk anak-anak pengidap kanker di salah satu rumah sakit di Medan. Menyiapkan balon, snack, bangku-bangku kecil, meja-meja kecil, alat gambar, mic, dan yang terpenting anak-anak manis yang sedang diuji dengan penyakit. Mayoritas mengidap kanker dan sebagiannya lagi berbeda-beda. Awal melihat mereka keluar dari ruangan rasanya aku tak mampu berkata-kata, haru melingkupi seisi ruangan.

Tangan-tangan mungil itu dipaksa terikat pada infus yang menyulitkan mereka untuk mewarnai, namun semangat mereka merubah segalanya. Menyenangkan! Dimana para relawan bersuka cita! Dengan para orang tua dan tentu mereka♡

Ada seorang anak, aku tidak menanyakan sakitnya apa, tangannya kecil dan terikat infus. Kepalanya sedikit berambut, senyumnya bersahabat. Dia Bayu. Yang ingin duduk untuk ikut mewarnai, hanya saja tanpa sadar selang infusnya terbelit di kaki bangku, sementara Bayu telah duduk di atasnya.

"Bayu, kita benerin dulu ya infusnya, ntar takut nyangkut," ucap ku kala itu dengan sedikit meragu.

"Bayu bangun sebentar ya, nak." Ko Wilson datang menghampiri Bayu.

Bayu tidak berkutik, wajahnya meragu untuk bangun kembali. Tak seceria sebelumnya.

"Bangun sebentar ya nak," sambung ibunya dengan logat khas Batak.

Bayu mengangkat tubuhnya pelan, dengan ibu dan Ko Wilson yang memeluk pergelangan tangannya. Sementara aku dengan perlahan menarik selang infus Bayu yang terlilit namun seketika..

Gubraaak! (Kurang lebih seperti itu lah sound nya)

Bayu terjatuh, wajahnya semakin muram, tampak ingin menangis, dan di waktu seperti ini relawan siap sedia untuk memberikan semangat, mengalihkan pandangannya, sehingga niatan untuk menangis mampu ia tanggalkan. And then Bayu bangkit dengan bantuan para relawan. Yipiee! Cukup senang ketika tahu Bayu tak menangis~ dan cukup kaget ketika tahu bahwa pertahan tubuh Bayu begitu lemah.

Next, acara mewarnai untuk anak-anak pengidap kanker dimulai. Satu persatu lagu dimainkan dengan ditemani gitar, cagon dan bass. Balon-balon polkadot mewarnai langit-langit. Kakak cosplayer ikut memeriahkan acara, dan kemilau cahaya blitz dari camera para photographer ikut memeriahkan suasana siang itu. Beberapa relawan ikut bernyanyi, mewarnai dan sebagainya. Sukacita menghiasi hari! Dan dengan itu aku lebih bahagia, lebih bersyukur atas apa yang aku punya.

Karena mereka yang memiliki masalah jauh lebih diatasku mampu bahagia. Kenapa aku tidak?

Mereka yang memiliki kekurangan saja mampu berlapang dada seperti halnya cerita berikut. Namanya Sholeh, dia salah satu anak yang special, masih mampu tersenyum bahagia walau terkena kanker mata dan tak mampu melihat dunia. Sholeh ikut berpartisipasi dalam lomba mewarnai kala itu, tentu ibunya yang membantu Sholeh untuk mewarnai. Namun Sholeh tak berkecil hati atau tampak murung karenanya. Dan ada sedikit cerita kaku diakhir acara. Iya, cerita kaku antara Sholeh dan dua relawan.

"Sholeh sandalnya mana?" Tanya relawan bernama Ali.

"Ngga tau dimana, bang." Sholeh menjawab.

"Tadi sandalnya diletakin mana emang?"

"Ngga tau bang," jawab Sholeh dengan polosnya.

"Emang sandalnya warna apa, Sholeh?" Tanya relawan satunya bernama Agung.

"Ngga tau juga," jawab Sholeh lagi.

Kebingungan sempat melingkupi dua relawan tersebut hingga mereka sadar bahwa Sholeh tak mampu melihat seperti mereka. Wajar Sholeh tak tahu dimana letak sandalnya, wajar Sholeh tak tahu apa warna sandalnya. Dan haru meresap ketika tahu Sholeh tak berkecil hati atau marah karena itu. Maafkan relawan yang tak mengerti tentang dirimu, Sholeh.

Dan dengan semua yang terjadi saat itu, aku mendapatkan pelajaran yang sangat membahagiakan. Banyak diantara mereka yang tak lagi memiliki rambut, tak lagi dapat melihat, tak lagi bisa berlari kesana kemari, namun mereka masih mampu berbahagia. Kenapa aku dan kamu tidak? Bahagia itu gampil (gampang, kecil! *sentil jari kelingking*)

Read more...
separador

Kamis, 25 Juni 2015

#SaveHayat

Banyak orang iba, kasihan dan turut berduka atas kepergian dirimu, Hayat.

Terima kasih banyak untuk semua yang ikut bersimpati atasnya. 😭

Read more...
separador

Dear Hayat

Dear Hayat, kamu makhluk yang lebih dari sahabat. Dulu, yang mana dulu sekali, mama sering cerita tentang kamu, dan yang lainnya. Cerita tentang kalian yang mau dibuang. Padahal kalian hanya memakai sedikit ruang di malam hari.

Mama banyak cerita tentang itu, dan banyak-banyak iba. Begitu pula dengan ku. Aku mengangguk sebagai arti setuju. Dan kalian datang beberapa hari selanjutnya bersama kedatangan mama dari kantor. Dulu kamu masih kotor, masih kucel, masih kecil, dan matamu masih terlihat sakit.

Dear Hayat, kamu kucing yang baik. Yang senang mengalah. Aku bisa tahu sebab kamu berikan tempat tidurmu pada Rizki, pendatang baru di rumah. Kamu tiduran di luar dan tidak mengajaknya bertengkar.

Walaupun kamu punya tubuh kecil dibandingkan yang lain, kamu tetap bintangnya bagi sepasang mataku. Ceriamu, semangatmu, kehangatanmu, dan segala hal atas dirimu, selalu aku suka.

Kamu senang tidur di atas tubuhku, beberapa saat di atas dadaku, di atas punggungku atau bagian lainnya. Kamu pun senang mencium-cium. Kamu senang mendekatkan hidungmu pada orang-orang yang kamu sayangi. Aku tak lupa dengkuranmu. Aku juga tak lupa cara tidurmu, kamu mudah sekali terlelap dalam dekat tubuhku, atau dalam telapak tanganku.

Aku senang cakar-cakar, pakai kuku tajammu. Senang pula mengejar rambutku yang panjang. Senang menarik mukenah ketika aku sholat. Dan senang-senang lainnya. Aku senang atas kehadiranmu yang bersenang-senang.

Tak jarang kamu ganggu aku, permainkan kertas-kertas pentingku hingga kusut, duduk di atas notebook-ku hingga banyak-banyak typo dalam tiap tulisanku, jilat-jilat cangkir sisa minumku yang mana membuatku harus rajin cuci-cuci. Kamu suka naik ke pahaku, tentu tak jarang dengan cakar-cakar kakiku terlebih dahulu. Kamu pun senang yang manis-manis, senang roti atau biskuit. Benar-benar kucing yang lucu. Yang hangat. Manis. Dan ceria. ♡

Aku tak habis pikir kamu begitu cepat pergi. Sore itu selepas aku kembali dari test kesehatan untuk masuk Universitas. Kamu terus-terusan mendiami kamar tidurku, berada dekat-dekat dengaku. Aku masih ingat kala kamu tidur, selepas sholatku, aku pegang-pegang sebelah tanganmu yang menjulur ke arahku, seolah minta untuk digenggam. Sore beranjak malam, kamu tidur nyenyak di balik selimutku, semuanya baik-baik saja. Bahkan hingga ketika aku bangun pada pukul satu. Aku bangun sebab untuk sholat Isya. Aku masih lihat kamu ikut bangun, ikut duduk di atas pahaku, mengelus lembut kepalaku di pahaku, menatap lama wajahku.
Aku sedikit menunda wudhuku, dengan menggunakannya untuk mengelus bulumu, menatap wajahmu yang lucu. Membuatmu tampak ingin menyambung tidur disitu. Sebelum kamu merajut mimpi, aku posisikan kamu di atas tempat tidurku, dan tentu aku beranjak pergi untuk mengambil wudhu. Ahh... kamu ikuti aku ke kamar mandi. Banyak-banyak kamu lihat aku ambil wudhu.

Aku memulai komunikasiku pada Allah, sementara kamu memulai komunikasimu pada mama, dalam rangka minta makan. Selepas sholatku, aku rasakan tubuhku sakit, sulit rasanya pejamkan mata, gelisah menggelayuti. Aku paksakan untuk menutup mata walau terasa sulit, walau mendadak tubuhku rasanya sakit semua.

"Tiara, kucing kita tinggal si Barokah," ucap mama yang membuatku kaget, membuatku sontak terlompat dari ranjang. Aku lari keluar, mencari-cari keberadaan Hayat. Menemukannya terjepit di bawah tangga yang terjatuh. Pikiranku buyar, aku tak terkendali. Aku tak mengerti harus apa. Amarahku membuncah. Darah segar keluar dari mana pun juga. Nafasmu sesak, kamu dalam posisi berbaring dan kejang. Dalam segar mengalir terus tanpa ampun.

Butiran kristal bening berlomba-lomba keluar, membasahi pipiku. Apa yang harus aku perbuat? Pertolongan bagaimana? Kamu tentu harus hidup, apapun caranya. Pikiranku buyar, terpencar-pencar. Sadarlah! Dia tak akan selamat. Aku tak mampu lakukan apapun. Aku hanya mampu lihat nafasnya sesak berpuluh-puluh menit, lihat darah menerobos keluar tanpa henti.

Dear Hayat, sulit bagiku merelakan kepergianmu. Kamu tak tergantikan♡ Selasa, 23 Juni 2015, pukul 1 sekian.

Read more...
separador

Kamis, 18 Juni 2015

Siapa yang harus dihormati?

Kemarin, saat puasa hari pertama, ada ujian yang cukup keren yang mana tidak jadi aku rasakan sebab seharian tidak buka instagram hahahaha~

Ada sebuah foto berisikan Bapak Gus Dur dengan rangkaian kalimat di sebelahnya. Tentang puasa, umat muslim dan siapa yang harus dihormati. Aku sendiri kurang yakin itu beliau yang bilang, mungkin orang usil yang berniat memperkeruh hubungan beragama atar umat. Aku ikut berkomentar di dalamnya, tentu dengan bumbu becandaan, yang mana malah ditanggapi serius dengan beberapa orang, beberapa yang lain sependapat denganku. Lama debat di sana berlangsung. Lucu rasanya. MUI dan Kemenag berbeda pendapat, begitu juga dengan masyarakat yang beragama. Jadi aku mau cerita sedikit tentang UN 2015 yang aku ikuti beberapa bulan yang lalu.

Kala itu UN 2015 sedang berlangsung, semuanya fokus pada ujian, hening di segala penjuru tempat untuk tidak mengganggu fokus para peserta ujian. Banyak palang-palang bertuliskan 'harap tenang, ujian sedang berlangsung', orang-orang yang bisa membacanya dan punya hati tentu akan menghormati yang sedang ujian. Walaupun bisa saja itu seseorang yang lebih tua dari yang sedang ujian. Para pengawas juga menghormati peserta ujian yang nyatanya berusia lebih muda dari mereka. Dengan menghormati yang ujian bukan berarti harga diri turun, melainkan memang mereka sedang dalam keadaan yang penting, sedang ujian. Jadi yang tidak ujian harap menghormati.

Samalah itu dengan siapa yang harus dihormati saat Ramadhan. Puasa adalah ujian dari Allah swt kepada umat muslim, tentu alangkah baiknya hati para umat non muslim yang bisa menghormati umat muslim yang sedang berpuasa. Sama bukan dengan ujian UN 2015? Sama-sama yang sedang ujian yang dihormati karena itu suatu yang penting. Yang ujian yang dihormati bukan yang sebaliknya. 😊

Namun banyak orang marah-marah dengan bilang orang muslim gila hormat, tidak toleransi dan sebagainya. Ini memunculkan kebingungan pada diriku, dimana gila hormatnya? Jika pun orang non muslim sedang beribadah tentu akan dihormati. Tidak mungkin yang beribadah menghormati yang sedang tidak beribadah. Itu namanya lucu, mari ketawa bersama-sama 😁

Sahabatku yang baik hatinya yang mana berbeda-beda agama dan pendapat, tidaklah umat muslim larang kamu makan, minum dan berdagang keduanya. Itu tentu boleh, tapi jikalah kamu baik hatinya maka kamu akan menghormati yang berpuasa. Dengan mengusahakan untuk tidak makan dan minum di hadapannya atau membuka lebar-lebar gerai toko makananmu. Itu untuk yang baik hatinya, jika pun kamu tidak baik hatinya ya tidak apa-apa. Tidaklah ada kami umat muslim punya hak untuk memarahi atau memakimu. Tentu kami hanya akan menganggap itu sebagai ujian di Ramadhan.

Islam tidaklah gila akan hormat, juga tidak kasar, sebab agama tidak ajarkan begitu. Tenanglah sekalian wahai umat-umat beragama, sesungguhnya tidaklah Tuhan senang lihat kalian melakukan perdebatan yang mana kala berupa makian bahkan menyebabkan permusuhan. Sebarkanlah perdamaian, tidak ada agama yang ada atas dasar untuk membuat umatnya menjadi buruk. 😊 begitulah pandanganku yang bukan siapa-siapa, yang masih haus akan ilmu dan senang menyuarakan pendapat dalam damai.

Ini sedikit fotonya beliau, Bapak Gus Dur dengan kalimat yang mungkin hanya editan belaka. 😊

Read more...
separador

Jumat, 12 Juni 2015

Ayo Lakukan II

Huhuhu~ kemarin, tepatnya tadi malam yang entah pukul berapa, aku tidak mampu melakukan aktivitas ngepost seperti biasanya. Selain karena sibuk (lebih tepatnya sok sibuk), juga karena kuota habis (ini keseringan main game online).

Mungkin sebab itu aku akan didepak dari #MenulisRandom2015, oke saatnya bilang Yasudahlah~ JrengJrengJreng~ ketika mimpimu yang begitu indah JrengJreng~ *goyang-goyang bareng Bondan Perkasa* (?)

Kembali ke judul~ dulu, dulu yang mana aku lupa waktunya sebab tidak diingat-ingat dan lupa itu wajar untuk manusia. Aku pergi ke suatu tempat, yang mana orang-orang yang tidak lahir di zaman prasejarah menyebutnya 'mall'. Aku ke sana tidak sendirian, takut nanti kelihatan single-nya.

Aku kesana bersama teman-temanku yang mana tidak penting namanya untuk disebutkan. Pergi tanpa arah dan tujuan benar-benar sulit. Bingung harus kemana dan bagaimana. Setelah lama bermuter-muter ria, kami memutuskan untuk memulai petualangan kami dari sini, dari sini yang mana nonton film 3D (iya, waktu dulu itu film 3D masih ke kinian banget).

Naluri dukunku muncul secara membabi buta, membuat aku kejingkrak-jingkrak memaksa untuk nonton film 3D genre horror. Awalnya beberapa di antara teman-temanku tidak setuju, namun dengan sedikit ekspresi memelas ala kucing unyu blasteran, mereka mau tidak mau harus setuju.

Lama kami mengantre, selama menunggu cintaku padamu terbalaskan #eeeaaa
Selama duduk menunggu antrean, banyak aku dengar penonton di dalam ruangan teriak-teriak. Iya, teriakan ketakutan mereka menggelegar seolah penyanyi dangdut Karawang. Karawang mana goyangannya!!! Aseeek!!!   #abaikan

Mendengar banyak yang teriak-teriak, membuatku semakin penasaran dengan si film horror 3D ini. Serem gimana sih? Lebih serem lihat mantan palingan~

Dan...tengreng...teng...teng...!

Giliran kami masuk! Semuanya duduk dengan adem ayeum di bangku masing-masing. Nggak ada yang boleh minta pangkuin. Si mba memulai aksinya sentuh-sentuh tubuhku, mulai dari pinggang, duhh...mba~ aku bisa pasang pengaman sendiri kali. Kacamata di pakai dimata, bukan di tempat-tempat lain, bukan di hidung juga, kalau di hidung namanya kaca bohongan!

Lampu utama dimatikan. Film pun di mulai, film berjalan lancar bersama dengan otakku yang juga berjalan. Backsound yang dibuat-buat menakutkan, cipratan air yang entah keluar dari mana, bangku yang bergerak-gerak seolah main wahana di Ancol dan hantu 3D yang tampak membunuh kami menemani jalannya film. Dan biar keren aku ketawa paling kencang, seolah nonton Stand Up Comedy.

HAHAHAHA! HANTUNYA KOCAK! AAA...TOLONG TOLONG AKU MAU DIMUTILASI HANTUNYA! SINI SAYANG SINI HAHAHAHA!

Menyadari kegilaanku, beberapa teman yang awalnya takut berubah menjadi ultraman? Oke ulangi, berubah menjadi gila, ikut-ikutan ketawa. Thinking again guy's! (sok bahasa Portugis), ini cuma film, ngapain ketakutan dan ngerasa kebunuh? Masa dibunuh rasanya kebasahan air gini? Kalian yang ketakutan cuma tersugesti dengan pikiran masing-masing. Dan aku hadir untuk melawan sugesti serem itu~ kita tertawa lepas bersama film 3D genre horror~ kita ini gila~

Selesai film, kami keluar dengan bersahaja, membuat mas kasir dan mba karyawan beserta pengantre lainnya lihat-lihat kami, ini rasanya kami seolah bintang idola yang jadi fokus utama deh. Whatever~ enjoy with my life~

So, itu yang aku lakukan, apa yang kamu lakukan? Ayo Lakukan~ ^^

Read more...
separador

Rabu, 10 Juni 2015

Ayo lakukan~

Keren. Keren itu terdiri dari 5 huruf dalam 1 suku kata. K-E-R-E-N. Jika dieja ka e ke er e en keren~ oke abaikan!

Menurutmu keren itu apa?
Keren itu bisa slamdunk!
Keren itu nerbitin buku!
Keren itu naik gunung dong!
Keren itu pakai mobil keren bro~
Keren itu makan sushi!
Keren itu makan sushi sambil kayang!
Keren itu makan sushi sambil kayang dari hidung! (Ini keren sama gesrek ko beda tipis ya?)

Selain cantik, keren itu juga relatif. Setiap orang punya presepsi yang berbeda-beda tentang keren. Menurutku ngelakuin sesuatu yang kita pingin tapi nggak lazim itu bisa dikatakan keren, ya selama nggak melanggar norma, unsur SARA dan pornografi sih.

Dan kali ini atas dasar 'keren' aku akan buat tagline AYO LAKUKAN!
Apa saja sih yang sudah kamu lakukan sebab ingin? Walaupun banyak orang menganggap itu gimana gimana gitu. Kalau aku mungkin dimulai dari:

-Nempelin label harga buku di peralatan makan sebuah foodcourt. Iya, jadi waktu itu aku dengan beberapa temanku yang nggak penting disebutin namanya, ke foodcourt bareng setelah kami semua menyadari bahwa balik dari hunting ke toko buku buat perut dangdutan aduhay~
Ya seolah magnet, perut tarik menarik ke arah foodcourt. Jadilah kami disana dengan deretan pesanan, dan makan super duper beringas! Bukan beringus yaaa~
Dalam sekali kedipan mata, semua makanan dan minuman menghilang dari tempatnya, ini bukan trik kamera loh.
Habis makan terbitlah Oon. Mungkin itu pribahasa yang cocok untuk menggambarkan keadaan kami setelah makan. Rasanya oon gimana gitu, dan berkat ke-Oon-an itu, muncul ide kreatif dari dasar lambung seorang Tiara. Ide kreatif untuk nempelin stempel harga buku di sendok, sumpit, mangkuk tempat makanan dan minuman yang kami pesan tadi.

"Wah harga sendoknya Rp 68.000"

"Ini mangkok Rp 60.500,-" 

Ahh...begitulah ketidak warasan di antara kami. Hingga pengunjung lain pada lihat-lihat dan mba pelayan bersihkan semua yang ada di atas meja kami. Aku pikir dia lihat kerjaan anak-anak kurang waras ini, tapi dia hanya bisa diam. Ngohahaha~


So, apa yang kamu lakukan?

Read more...
separador