Diberdayakan oleh Blogger.
Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com

Kamis, 18 Juni 2015

Siapa yang harus dihormati?

Kemarin, saat puasa hari pertama, ada ujian yang cukup keren yang mana tidak jadi aku rasakan sebab seharian tidak buka instagram hahahaha~

Ada sebuah foto berisikan Bapak Gus Dur dengan rangkaian kalimat di sebelahnya. Tentang puasa, umat muslim dan siapa yang harus dihormati. Aku sendiri kurang yakin itu beliau yang bilang, mungkin orang usil yang berniat memperkeruh hubungan beragama atar umat. Aku ikut berkomentar di dalamnya, tentu dengan bumbu becandaan, yang mana malah ditanggapi serius dengan beberapa orang, beberapa yang lain sependapat denganku. Lama debat di sana berlangsung. Lucu rasanya. MUI dan Kemenag berbeda pendapat, begitu juga dengan masyarakat yang beragama. Jadi aku mau cerita sedikit tentang UN 2015 yang aku ikuti beberapa bulan yang lalu.

Kala itu UN 2015 sedang berlangsung, semuanya fokus pada ujian, hening di segala penjuru tempat untuk tidak mengganggu fokus para peserta ujian. Banyak palang-palang bertuliskan 'harap tenang, ujian sedang berlangsung', orang-orang yang bisa membacanya dan punya hati tentu akan menghormati yang sedang ujian. Walaupun bisa saja itu seseorang yang lebih tua dari yang sedang ujian. Para pengawas juga menghormati peserta ujian yang nyatanya berusia lebih muda dari mereka. Dengan menghormati yang ujian bukan berarti harga diri turun, melainkan memang mereka sedang dalam keadaan yang penting, sedang ujian. Jadi yang tidak ujian harap menghormati.

Samalah itu dengan siapa yang harus dihormati saat Ramadhan. Puasa adalah ujian dari Allah swt kepada umat muslim, tentu alangkah baiknya hati para umat non muslim yang bisa menghormati umat muslim yang sedang berpuasa. Sama bukan dengan ujian UN 2015? Sama-sama yang sedang ujian yang dihormati karena itu suatu yang penting. Yang ujian yang dihormati bukan yang sebaliknya. 😊

Namun banyak orang marah-marah dengan bilang orang muslim gila hormat, tidak toleransi dan sebagainya. Ini memunculkan kebingungan pada diriku, dimana gila hormatnya? Jika pun orang non muslim sedang beribadah tentu akan dihormati. Tidak mungkin yang beribadah menghormati yang sedang tidak beribadah. Itu namanya lucu, mari ketawa bersama-sama 😁

Sahabatku yang baik hatinya yang mana berbeda-beda agama dan pendapat, tidaklah umat muslim larang kamu makan, minum dan berdagang keduanya. Itu tentu boleh, tapi jikalah kamu baik hatinya maka kamu akan menghormati yang berpuasa. Dengan mengusahakan untuk tidak makan dan minum di hadapannya atau membuka lebar-lebar gerai toko makananmu. Itu untuk yang baik hatinya, jika pun kamu tidak baik hatinya ya tidak apa-apa. Tidaklah ada kami umat muslim punya hak untuk memarahi atau memakimu. Tentu kami hanya akan menganggap itu sebagai ujian di Ramadhan.

Islam tidaklah gila akan hormat, juga tidak kasar, sebab agama tidak ajarkan begitu. Tenanglah sekalian wahai umat-umat beragama, sesungguhnya tidaklah Tuhan senang lihat kalian melakukan perdebatan yang mana kala berupa makian bahkan menyebabkan permusuhan. Sebarkanlah perdamaian, tidak ada agama yang ada atas dasar untuk membuat umatnya menjadi buruk. 😊 begitulah pandanganku yang bukan siapa-siapa, yang masih haus akan ilmu dan senang menyuarakan pendapat dalam damai.

Ini sedikit fotonya beliau, Bapak Gus Dur dengan kalimat yang mungkin hanya editan belaka. 😊

separador

0 komentar:

Posting Komentar