Diberdayakan oleh Blogger.
Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com

Kamis, 25 Juni 2015

Dear Hayat

Dear Hayat, kamu makhluk yang lebih dari sahabat. Dulu, yang mana dulu sekali, mama sering cerita tentang kamu, dan yang lainnya. Cerita tentang kalian yang mau dibuang. Padahal kalian hanya memakai sedikit ruang di malam hari.

Mama banyak cerita tentang itu, dan banyak-banyak iba. Begitu pula dengan ku. Aku mengangguk sebagai arti setuju. Dan kalian datang beberapa hari selanjutnya bersama kedatangan mama dari kantor. Dulu kamu masih kotor, masih kucel, masih kecil, dan matamu masih terlihat sakit.

Dear Hayat, kamu kucing yang baik. Yang senang mengalah. Aku bisa tahu sebab kamu berikan tempat tidurmu pada Rizki, pendatang baru di rumah. Kamu tiduran di luar dan tidak mengajaknya bertengkar.

Walaupun kamu punya tubuh kecil dibandingkan yang lain, kamu tetap bintangnya bagi sepasang mataku. Ceriamu, semangatmu, kehangatanmu, dan segala hal atas dirimu, selalu aku suka.

Kamu senang tidur di atas tubuhku, beberapa saat di atas dadaku, di atas punggungku atau bagian lainnya. Kamu pun senang mencium-cium. Kamu senang mendekatkan hidungmu pada orang-orang yang kamu sayangi. Aku tak lupa dengkuranmu. Aku juga tak lupa cara tidurmu, kamu mudah sekali terlelap dalam dekat tubuhku, atau dalam telapak tanganku.

Aku senang cakar-cakar, pakai kuku tajammu. Senang pula mengejar rambutku yang panjang. Senang menarik mukenah ketika aku sholat. Dan senang-senang lainnya. Aku senang atas kehadiranmu yang bersenang-senang.

Tak jarang kamu ganggu aku, permainkan kertas-kertas pentingku hingga kusut, duduk di atas notebook-ku hingga banyak-banyak typo dalam tiap tulisanku, jilat-jilat cangkir sisa minumku yang mana membuatku harus rajin cuci-cuci. Kamu suka naik ke pahaku, tentu tak jarang dengan cakar-cakar kakiku terlebih dahulu. Kamu pun senang yang manis-manis, senang roti atau biskuit. Benar-benar kucing yang lucu. Yang hangat. Manis. Dan ceria. ♡

Aku tak habis pikir kamu begitu cepat pergi. Sore itu selepas aku kembali dari test kesehatan untuk masuk Universitas. Kamu terus-terusan mendiami kamar tidurku, berada dekat-dekat dengaku. Aku masih ingat kala kamu tidur, selepas sholatku, aku pegang-pegang sebelah tanganmu yang menjulur ke arahku, seolah minta untuk digenggam. Sore beranjak malam, kamu tidur nyenyak di balik selimutku, semuanya baik-baik saja. Bahkan hingga ketika aku bangun pada pukul satu. Aku bangun sebab untuk sholat Isya. Aku masih lihat kamu ikut bangun, ikut duduk di atas pahaku, mengelus lembut kepalaku di pahaku, menatap lama wajahku.
Aku sedikit menunda wudhuku, dengan menggunakannya untuk mengelus bulumu, menatap wajahmu yang lucu. Membuatmu tampak ingin menyambung tidur disitu. Sebelum kamu merajut mimpi, aku posisikan kamu di atas tempat tidurku, dan tentu aku beranjak pergi untuk mengambil wudhu. Ahh... kamu ikuti aku ke kamar mandi. Banyak-banyak kamu lihat aku ambil wudhu.

Aku memulai komunikasiku pada Allah, sementara kamu memulai komunikasimu pada mama, dalam rangka minta makan. Selepas sholatku, aku rasakan tubuhku sakit, sulit rasanya pejamkan mata, gelisah menggelayuti. Aku paksakan untuk menutup mata walau terasa sulit, walau mendadak tubuhku rasanya sakit semua.

"Tiara, kucing kita tinggal si Barokah," ucap mama yang membuatku kaget, membuatku sontak terlompat dari ranjang. Aku lari keluar, mencari-cari keberadaan Hayat. Menemukannya terjepit di bawah tangga yang terjatuh. Pikiranku buyar, aku tak terkendali. Aku tak mengerti harus apa. Amarahku membuncah. Darah segar keluar dari mana pun juga. Nafasmu sesak, kamu dalam posisi berbaring dan kejang. Dalam segar mengalir terus tanpa ampun.

Butiran kristal bening berlomba-lomba keluar, membasahi pipiku. Apa yang harus aku perbuat? Pertolongan bagaimana? Kamu tentu harus hidup, apapun caranya. Pikiranku buyar, terpencar-pencar. Sadarlah! Dia tak akan selamat. Aku tak mampu lakukan apapun. Aku hanya mampu lihat nafasnya sesak berpuluh-puluh menit, lihat darah menerobos keluar tanpa henti.

Dear Hayat, sulit bagiku merelakan kepergianmu. Kamu tak tergantikan♡ Selasa, 23 Juni 2015, pukul 1 sekian.

separador

0 komentar:

Posting Komentar