Berteman Dengan Rindu

Hai, apa kabarmu?

Aku tak pernah lelah tanyakan itu.

Sebab kau tak pernah beri aku jawabnya.

Tolong jawab sedikit saja.

Aku ingin katakan lagi bahwa ‘aku rindu’.

Mungkin kau telah lelah dengarkan ucapan itu.

Namun, jujur aku rindu.

Kau tahu apa yang ku pendam dalam keramaian pembicaraan?

Yang ku pendam hanya rasa untukmu.

Yang ku pendam hanya rangkaian kata buatmu.

Yang ku pendam hanya setumpuk rindu.

Rindu yang telah lama membelengguku.

Menyesakkan dadaku.

Rasanya sulit bernafas karena kehilanganmu.

Semoga kau tak bosan membaca kata rindu dariku.

Sumpah aku rindu!

Tapi aku tahu kau tak akan pernah peduli atas rasaku.

Aku tahu diri, bahwa aku bukan sesuatu yang penting bagimu.

Aku tahu posisiku di hatimu.

Ya, aku bukan siapa-siapa.

Note : foto menyusul, karena sudah masuk kuliah dan latihan tetaer jadi kurang waktu buat nyari inspirasi dan foto hhohoho

Dari aku si perusak kata

kala mata ingin terpejam

Harusnya Minggu, 14 Februari 2015