Diberdayakan oleh Blogger.
Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 02 Februari 2016

Korek Api & Api yang Menari









Kepada beberapa korek api yang belum ku hitung jumlahnya dan yang ada di dalam kotak, namanya kotak korek api. Aku ingin katakana bahwa aku punya begitu banyak teman, namun kadang aku ragu untuk terus menerus bercerita pada mereka. Aku takut mereka akan bosan tentunya mendengar ceritaku yang itu-itu saja. Nyatanya aku juga bosan menceritakan yang itu-itu saja namun hatiku senang, bibirku tersenyum riang setiap membicarakannya.

Aku ingin bicara padamu tentangnya, sekali ini saja. Agar teman-temanku tidak bosan mendengar ceritaku yang itu-itu melulu pikir mereka, namun tak mereka ucapkan. Aku bisa tebak pasti mereka segan dan takut aku kecewa karena tidak didengarkan. Mungkin telinga mereka telah panas mendengar ceritanya tentang dia.

Dia itu begini

Dia itu begitu

Dia sukanya ini

Dia paling malas kalau disuruh itu

Korek api? Kau masih dengarkan aku berbicarakan? Aku tahu kau tak akan dapat dengarkan ceritaku, sebab kau tak punya telinga. Namun biarkan aku bercerita sendiri. Korek api? Kau kecil, kau ramping, kau rapuh, terlebih jika terkena api. Kau tidak akan kenapa-napa kecuali tersundut api.

Korek api? Jika kau berdekatan dengan api yang sedang menari maka kau dengan mudah terbakar sendirian kemudian menjadi abu. Abu yang tidak akan diperdulikan, dan abu yang hanya akan menatap lurus sang api yang masih tetap menari. Korek Api? Kau seperti aku.

Mengapa begitu? Biar aku jelaskan padamu wahai korek api. Hingga kina aku tak apa-apa jika berdekatan pada siapapun, kecuali ketika aku dekat padanya yang bisa kau perkirakan seolah api. Aku amat mudah terbakar gelora asmara namun sendirian, gelora asmara itu membakar aku sendiri tanpa dia. Dan semua hanya menyisahkan aku yang tak berguna, yang hanya mampu menatapnya yang masih riang disana layaknya api yang sedang menari. Korek api? Aku tak ingin sepertimu.

separador

0 komentar:

Posting Komentar